Oleh Prince of Jihad pada Selasa
17 Maret 2009, 05:31 PM
Allah memberikan kepada orang
yang mati syahid dengan 7 keutamaan, yaitu:
1. Bau darahnya seperti aroma misk
“Demi dzat yang jiwaku ditanganNya! Tidaklah seseorang dilukai dijalan Allah-dan
Allah lebih tahu siapa yang dilukai dijalanNya-melainkan dia akan datang pada
hari kiamat : berwarna merah darah sedangkan baunya bau misk” (HR. Ahmad dan
Muslim)
Dr. Abdullah Azzam menyampaikan, “Subhanallah ! Sungguh kita telah
menyaksikan hal ini pada kebanyakan orang yang mati syahid. Bau darahnya
seperti aroma misk (minyak kasturi). Dan sungguh disakuku ada sepucuk
surat-diatasnya ada tetesan darah Abdul wahid(Asy Syahid, insya Allah)- dan
telah tinggal selama 2 bulan, sedangkan baunya wangi seperti misk.”
2. Tetesan darahnya merupakan
salahsatu tetesan yang paling dicintai Allah.
“Tidak ada sesuatu yang dicintai
Allah dari pada dua macam tetesan atau dua macam bekas : tetesan air mata
karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah dijalan Allah; dan
adapun bekas itu adalah bekas (berjihad) dijalan Allah dan bekas penunaian
kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah” (HR. At Tirmidzi - hadits hasan)
3. Ingin dikembalikan lagi
kedunia (untuk syahid lagi)
4. Ditempatkan disurga firdaus
yang tertinggi
5. Arwah Syuhada ditempatkan
ditembolok burung hijau
6. Orang yang mati syahid itu
hidup
7. Syahid itu tidak merasakan
sakitnya pembunuhan
“Orang yang mati syahid itu
tidak merasakan (kesakitan) pembunuhan kecuali sebagaiman seorang diantara kalian
merasakan (sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i - hadits
hasan)
dan diriwayat yang shahih :
“Orang yang mati syahid itu
tidak mendapatkan sentuhan pembunuhan kecuali sebagaimana salah seorang
diantara kalian mendapatkan cubitan yang dirasakannya.”
Dr. Abdullah Azzam menceritakan,
” Kami melihat hal ini pada saudara kami, Khalid al-kurdie dari madinah al
Munawwaroh ketika ranjau meledak mengenainya, sehingga terbang kakinya,
terbelah perutnya, keluar ususnya dan terkena luka ringan pada tangan luarnya.
Datanglah Dr. Shalih al-Laibie mengumpulkan ususnya dan mengembalikan kedalam
perutnya seraya menangislah Dr. Shalih. Maka bertanyalah Khalid al-Kurdie
kepadanya : “Mengapa engkau menangis, dokter? Ini adalah luka ringan pada
tanganku.” dan tinggalah dia berbincang-bincang dengan meraka selama 2 jam
hingga akhirnya ia menjumpai Allah. Dia tidak merasakan bahwasanya kakinya
telah terpotong dan perutnya terbuka.”
by misbahonline
by misbahonline
Diposkan oleh Nur Komarudin di 23:02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar