FAKTA MENGEJUTKAN DALAM AL QURAN

SURAH YAA SIIN 

NO 36 : AYAT 36.

36.36

(666)

Ayat luar biasa ini jarang atau bahkan boleh dikatakan tidak pernah disentuh para ulama sama sekali. Kenapa?

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
"Maha suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan dari bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui".

Ketika saya selesai mengetik ayat di atas ini pada Hari Senin 30 Des 2019, pkl 8.09 di TV ONE sedang berlangsung acara Rumah Mamah Dedeh dengan tema Adab Pengantin baru.
Mamah Dedeh membacakan ayat di atas lalu menjelaskannya.

Apakah ini kebetulan?
Bagi Allah tidak ada yang kebetulan dan tidak ada yang tidak mungkin.

Sestidaknya ada 3 unsur penting di dalam ayat ini yaitu ,

  1. ...apa yang ditumbuhkan dari bumi. 
  2. ...dari diri mereka sendiri. 
  3. ...dari apa yang ridak mereka ketahui...
Saya sudah menduga bahwa apa yang akan dibahas mamah Dedeh di acara kali ini pasti yang berhubungan dengan berpasangan antara manusia yaitu laki-laki dan perempuan menyangkut pernikahan sesuai judul acara. Sedikitpun tidak menyentuh aspek ...apa yang ditumbuhkan dari bumi... apalagi mengenai aspek ...yang tidak mereka ketahui...
Jika kita memahami dan menghayati Yaa Siin ayat 36 ini, maka Subhanallah, akan menjawab persoalan pelik yang seolah tak ada jawabannya selama ini yaitu tentang ;
  1. Takdir dan Sunatullah
  2.  Ruh.
Pertamakali saya mendengar ayat ini dari Pak Zufri seorang sarjana pertanian dengan tingkat pendidikan mencapai S2. Pensiunan departemen pertanian. Di foto header blog ini, pak Ir Zufri berjongkok persis di depan saya. Di belakang saya kosong, agak ke kanan di belakang saya berdiri almarhum Bapak H Djaelani Shahran.
Pak Zufri bukan ulama. Tapi seorang jamaah masjid yang cukup intens di masjid yang pada waktu itu hampir setiap pagi beliau selalu membaca al Quran di teras masjid sambil mentadaburinya.

Yang selalu menjadi pertanyaan saya, kenapa kita umat Islam tidak melihat dan tidak mengetahui kekuatan dahsyat yang terkandung di dalam ayat yang ada di dalam surah Yaasiin itu.

Dan kenapa ada sebagian umat Islam seperti alergi dengan surat Yaasiin ?
Dan ada yang mengatakan bahwa 11 hadist mengenai surah Yaasiin itu palsu semua.
Sebagian ustadz menyatakan dengan bahasa yang agak diplomatis, "tidak mengharamkan surat Yaa Siin".
Sementara sebagian umat Islam memandang surah Yaasiin sebagai surah yang fenomenal.
Ada yang melakukan kegiatan rutin bersama dalam membaca surat Yasin yang disebut Yasinan. Umumnya dilakukan pada Kamis malam Jumat. 
Ketika saya berkunjung ke kampung saya, saya masih mendengar lantunan bacaan surah Yaasiin di rumah-rumah perkampungan penduduk, pada setiap malam Jumat.
Salah satu hadist mengatakan bahwa Surah Yaa Siin adalah jantungnya Al Quran, membaca surah Yaa Siin yang terdiri dari 83 ayat itu sama dengan membaca Al Quran 10 kali. Betapa agungnya kedudukan surah Yaa Siin itu.

Dari Anas ra. ia berkata : Rasulullah SAW. Bersabda: “ Sesungguhnya setiap sesuatu itu ada jantungnya, dan jantung Al Quran adalah surat Yaasiin. Bagi siapa yang membaca surat Yaasiin, maka Allah akan menetapkan baginya seperti membaca Al Quran 10 kali”.

Konsfirasi untuk menjauhkan ummat dari surah Yaasiin?


Boleh jadi fikiran seperti ini dianggap berlebihan atau berprasangka yang tidak-tidak.
Saya beranalogi seperti ini; kita memiliki senjata (perangkat) yang berkekuatan ampuh tapi tidak mengetahui keampuhan senjata itu. Orang lain yang berhadapan dengan kita melihat keampuhanya, sehingga mereka berupaya  menjauhkan kita dari senjata itu dan membuat kita tetap tidak melihat kehebatan senjata itu agar tidak bisa digunakan untuk ditodongkan kepada mereka.
Apakah analogi ini cukup masuk akal?

Kita ummat dan ulama Islam selalu marah dan tersinggung kalau dikatakan bodoh dan terbelakang. Faktanya kebodohan dan keterbelakangan berfikir itu memang ada dan nyata.

Menurut saya ini merupakan kelemahan ummat dan ulama Islam. Sehingga Islam menjadi agama yang stagnan.
Anda bergumam ; "contohnya ?"
Contohnya...banyak, kalau kita mau rendah hati dan percaya diri.

Banyak orang dari kalangan Islam sendiri yang berfikiran sempit hingga membuat agama Islam menjadi tersumbat. Padahal kalau Agama Islam dibiarkan tumbuh dan berkembang, maka Islam akan menjadi agama yang benar-benar Rahmatallilalamin.

Tapi kalau agama Islam disumbat dan terlampau di protek, maka dia akan menjadi ancaman yang membahayakan ummat manusia dan kedamaian dunia. 
The man behind the gun.
Kesalahan lain dari ummat Islam adalah terlampau mengkultuskan orang-orang masa lalu. Ulama masa lalu dianggap segala-galanya.  Ulama yang sekarang dikesampingkan dan "lupakan", menurut istilah mereka. Seolah-olah ulama masa lalu tanpa cela sama sekali. Di kemas dengan cerita dan riwayat yang memuja setinggi langit melebihi Nabi. Ceritanya sering tidak masuk akal dan sulit dicerna. Sehingga proses pembodohan terus dan terus berlanjut.
Dalam sebuah diskusi ringan dengan seorang teman ia mengatakan, "orang zaman dulu lebih hebat dari orang sekarang, dengan bismilah saja bisa terbang", katanya. Dalam fikiran saya, ini adalah hasil pembodohan yang berlangsung selama ini.
Saya menjawab, orang sekarang bukan hanya satu dua orang tapi hampir semua orang dengan sekali pencel tombol dia sudah sampai di Mekah atau Madinah", dengan video call HP.
"Iya ya", kata teman saya itu seperti baru sadar.

Celakanya proses pembodohan itu terjadi tanpa disadari oleh ummat. Atau sengaja dibuat dengan cara sedemikian rupa sehingga kita menjalankannya tanpa sadar, oleh kekuatan dan kekuasaan tertentu?


Film Hollywood, the Omen 666


Pada judul tulisan ini saya sengaja menuliskan angka 36:36 lalu 666.

Lho kenapa 666?
3...6...3...6
3+3=6
Sehingga 3+3=6...6...6.
Jadi 666

Anda membatin; "Ah ini tahayul, mengada-ada atau kebetulan".

Saya ketik sekali lagi kalimat yang sudah saya tulis di atas:
Bagi Allah tidak ada yang kebetulan dan tidak ada yang tidak mungkin.

Jadi Anda jangan terburu-buru mengatakan ini tahayul atau kebetulan.

Anda tinggal klik di google search Film The Omen 666, maka puluhan informasi mengenai film tahun seribu sembilan ratusan itu akan muncul lengkap dengan videonya. Bisa Anda simak.
Terus apa hubungannya?

Film The Omen itu sangat memukau dari The Omen I sampai IV. Film fiksi ini bahkan juga pernah di tayangkan di televisi nasional waktu itu. Film ini mengkisahkan tentang seorang bocah yang memiliki kekuatan supernatural yang luar biasa. Dan yang mengejutkan adalah di ubun-ubun kepala bocah itu terdapat tulisan angka nomeric 666.

Maknanya apa?
Artinya adalah ayat-ayat yang berasal dari surah Yaasiin 36:36 itu memliki kekuatan yang luar biasa.
Siapa yang melihatnya?
Bukan kita.
Tapi orang yang selalu mengamati kita. Yang mengintip kekuatan dan kelemahan kita.
Hanya sayang di film itu dinyatakan itu sebagai kekuatan iblis. Tentu saja. Karena yang memproduksi film itu pihak yang ingin menghancurkan citra Islam. Atau boleh juga sebagai aspirasi pelampiasan kebenciannya terhadap Islam. Wallahu'alambisshowab.

Orang luar justru lebih melihat dan mengetahui kelebihan dan kelemahan kita dari pada diri kita sendiri.


Kita tidak melihat kehebatan surah Yaasiin tapi orang luar Islam melihatnya. Dan bukan tidak mungkin mereka sengaja dengan segala cara untuk menutupinya atau menjauhkannya dari kita.

......rest.

Mari kita lihat kehebatan yang ada di dalam ayat ini

Kata "BERPASANGAN" ini adalah kosakata yang biasa dan terlalu akrab di telinga kita sehari. 
Apa sih istimewanya?
Berpasangan? Lha iya lah. Laki-laki perempuan, atas bawah, jantan betina, besar kecil, siang malam dan sebagainya tidak ada yang istimewa.
Sepintas kelihatan logis dan biasa-biasa saja. Itulah sebabnya ayat ini seperti diabaikan dianggap lumrah.
Padahal ayat ini diletakan di tempat istimewa yaitu pada no ayat yang sama dengan nomor surahnya  dengan angka unik 36.36.
3 dikali 3 = 6
6 dikali 6 = 36
Jadi apa dong keisitimewaan ayat 36 itu?
Mari kita baca ayat berikut ini Adz Dzariyat  51: 49 yang mendukung ayat 36:36


وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (QS. Adz-Dzariyat 51:49)

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

"Maha suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan dari bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui".
Perhatikan kata
segala sesuatu pada surah Adz Dzariyat dan kata semuanya pada surat YaaSiin.

Segala sesuatu dan semuanya menekankan kepada arti tanpa kecuali.
Jadi semuanya yang diciptakan Allah adalah dalam keadaan berpasang-pasangan.
Inilah inti dari ajaran Islam.
Dengan demikian, semua masalah yang muncul akan ditemukan jawabannya dengan memahami dalil berpasangan.

Jadi kata "berpasang-pasangan" di sini tidak bisa disikapi dengan dangkal, sekedar lelaki dan prempuan, panas dingin, kaya miskin saja dan sebagainya itu. Tapi kata berpasang-pasangan memiliki makna yang sangat dalam, bahwa semuanya dan segala sesuatu ciptaan Allah itu tanpa kecuali adalah dalam keadaan berpasangan, "baik yang ditumbuhkan dari bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui".

Berpasangan pasangannya adalah tunggal.
Ciptaan Allah berpasangan, sedangkan penciptanya Tunggal.
Ciptaan Allah tidak ada yang tunggal. Yang tunggal hanya Allah.
Konsep inilah yang akan menjawab seluruh pertanyaaan, baik mengenai Takdir dan Sunatullah, Ruh, Kehendak Allah dan sebagainya.

Sampai di sini dulu.

admin : ach

Tidak ada komentar:

Posting Komentar